Rabu, 18 Februari 2009

valkyrie




Dalam pertempuran di Tunisia, Kolonel Claus von Stauffenberg (Tom Cruise) menderita luka parah dan mengharuskannya pulang ke markas Nazi di Jerman. Stauffenberg mungkin tak pernah menyangka bahwa kepulangannya ke Jerman ini justru membawanya ke sebuah rencana kudeta yang tak pernah ia bayangkan.


Stauffenberg kemudian direkrut oleh Jenderal Olbricht (BillNighy) yang sebelumnya sudah merencanakan pembunuhan atas pemimpin Nazi, Adolf Hitler (David Bamber) namun gagal. Kelompok yang menyebut diri mereka German Resistance ini beranggotakan banyak petinggi Nazi yang tak sepaham dengan Hitler dan berencana menghabisi riwayat Hitler sebelum ia membuat kerusakan lebih besar dan membahayakan Jerman.

Kelompok ini sadar bahwa membunuh Hitler tidaklah mudah. Perlu rencana yang matang dan keberanian tinggi untuk mengeksekusi rencana ini. Akhirnya sekelompok petinggi Nazi ini menemukan cara untuk menghabisi Hitler sekaligus menghentikan langkah tentara SS yang sepenuhnya patuh pada Hitler. Mereka bermaksud menggunakan operasi Valkyrie yang dirancang Hitler untuk menghadapi kemungkinan terjadinya kudeta.


Namun tetap saja itu bukanlah sebuah langkah yang mudah karena Stauffenberg harus berada benar-benar dekat dengan Hitler untuk bisa memastikan bahwa target ini berhasil dieksekusi. Film hasil arahan sutradara Bryan Singer ini dibuat berdasar fakta sejarah. Meski di sana-sini masih terjadi sedikit modifikasi, namun secara umum film ini termasuk taat pada kenyataan sejarah.

jgn berharap film ini berakhir dengan happy ending atau kemenangan di pihak Sang Kolonel. krn film ini based the true, Sejarah bangsa jerman. dan Adolf Hitler sendiri diduga meninggal bunuh diri bukan dibunuh.
tragisnya Para Petinggi NAZI yg merencanakan Kudeta dihukum mati.Jenderal Olbricht ditembak mati sebelum Kolonel Stauffenberg.yg buat gue pengen nangis, sesaat sebelum Stauffenberg ditembak ajudannya maju ke depan menghadap Stauffenberg seolah menghalau peluru yg akan menembus jantung Stauffenberg. Bener2 bukti ajudan yg setia pada atasannya. semua perencana kudeta mati. itulah endingnya.

Sedikit Tentang Sang Ditaktor Adolf Hitler

Selama masa kuasa, Hitler terlibat dalam tindakan pembunuhan massal yang tak ada tolok tandingannya dalam sejarah. Dia seorang rasialis yang fanatik, spesial terhadap orang Yahudi yang dilakukannya dengan penuh benci meletup-letup. Secara terbuka dia mengumumkan bunuh tiap orang Yahudi di dunia. Di masa pemerintahannya, Nazi membangun kampkamp pengasingan besar, dilengkapi dengan kamar gas. Di tiap daerah yang menjadi wilayah kekuasaannya, orang-orang tak bersalah, lelaki dan perempuan serta anak-anak digiring dan dijebloskan ke dalam gerbong ternak untuk selanjutnya dicabut nyawanya di kamar-kamar gas. Dalam jangka waktu hanya beberapa tahun saja sekitar 6.000.000 Yahudi dipulangkan ke alam baka.

Yahudi bukan satu-satunya golongan yang jadi korban Hitler. Di masa pemerintahan kediktatorannya, orang-orang Rusia dan Gypsy juga dibabat, seperti juga halnya menimpa orang-orang yang dianggap termasuk ras rendah atau musuh-musuh negara. Jangan sekali-kali dibayangkan pembunuhan ini dilakukan secara spontan, atau dalam keadaan panas dan sengitnya peperangan. Melainkan Hitler membangun kamp mautt itu dengan organisasi yang rapi dan cermat seakan-akan dia merancang sebuah perusahaan bisnis besar. Data-data tersusun, jumlah ditetapkan, dan mayat-mayat secara sistematis dipreteli anggota-anggota badannya yang berharga seperti gigi emas dan cincin kawin. Juga banyak dari jenazah-jenazah itu dimanfaatkan buat pabrik sabun. Begitu telitinya rencana pembunuhan oleh Hitler hingga bahkan di akhir-akhir perang akan selesai, tatkala Jerman kekurangan bahan-bahan buat penggunaan baik sipil maupun militer, gerbong ternak masih terus menggelinding menuju kamp-kamp pembunuhan dalam rangka missi teror non-militer.

Dalam banyak hal, jelas sekali kemasyhuran Hitler akan tamat. Pertama, dia oleh dunia luas dianggap manusia yang paling jahanam sepanjang sejarah. Jika orang seperti Nero dan Caligula yang salah langkahnya amat tidak berarti jika dibanding Hitler dan Hitler masih saja tetap jadi lambang kekejaman selama 20 abad, tampaknya tak melesetlah jika orang meramalkan bahwa Hitler yang begitu buruk reputasinya tak terlawankan dalam sejarah akan dikenang orang untuk berpuluh-puluh abad lamanya.


Tetapi, meski pengaruh Hitler terhadap generasinya begitu besar, akibat dari tindakan-tindakannya di masa depan tampaknya tidaklah seberapa besar. Hitler boleh dibilang gagal total merampungkan sasaran cita-cita yang mana pun, dan akibat-akibat yang tampak pada generasi berikutnya malah kebalikannya dari apa yang ia kehendaki. Misalnya, Hitler bermaksud menyebarkan pengaruh Jerman serta wilayah kekuasaan Jerman. Tetapi, daerah-daerah taklukannya, meski teramat luas, hanyalah bersifat singkat dan sementara. Dan kini bahkan Jerman Barat dan Jerman Timur jika digabung jadi satu masih lebih kecil ketimbang Republik Jerman tatkala Hitler jadi kepala pemerintahan.

Adalah dorongan nafsu Hitler ingin membantai Yahudi. Tetapi lima belas tahun sesudah Hitler berkuasa, sebuah negara Yahudi merdeka berdiri untuk pertama kalinya setelah 2000 tahun. Hitler membenci baik Komunisme maupun Uni Soviet. Tetapi, sesudah matinya dan sebagian disebabkan oleh perang yang dimulainya, Rusia malahan memperluas daerah kekuasaannya di wilayah yang luas di Eropa Timur dan pengaruh Komunisme di dunia malahan semakin berkembang. Hitler menggencet demokrasi malahan bermaksud menghancurkannya, bukan saja di negeri lain melainkan di Jerman sendiri. Namun, Jerman Barat sekarang menjadi negeri yang menjalankan demokrasi dan penduduknya kelihatan lebih membenci kediktatoran dari generasi yang mana pun sebelum masa Hitler.


Lebih dari itu, tentu saja, Hitler akan dikenang sebagai biang keladi pecahnya Perang Dunia ke-2, perang terbesar yang pernah terjadi di atas bumi. Kemajuan persenjataan nuklir seakan merupakan kemustahilan akan terjadi perang yang berskala luas di masa depan. Karena itu, bahkan dua atau tiga ribu tahun lagi dari sekarang, Perang Dunia ke-2 mungkin masih dianggap kejadian besar dalam sejarah.

Lebih jauh lagi, Hitler akan tetap terkenal karena seluruh kisah menyangkut dirinya begitu menyeramkan dan menarik, betapa seorang asing (Hitler dilahirkan di Austria, bukan Jerman), betapa seorang yang tak punya pengalaman politik samasekali, tak punya duit, tak punya hubungan politik, mampu --dalam masa kurang dari empat belas tahun-- menjadi pemimpin kekuatan dunia yang menonjol, sungguh-sungguh mengagumkan. Kemampuannya selaku orator betul-betul luar biasa. Diukur dari kemampuannya menggerakkan massa dalam tindakan-tindakan penting, bisa dikatakan bahwa Hitler merupakan seorang orator terbesar dalam sejarah. Akhirnya, cara kotor yang mengangkatnya ke puncak kekuasaan, sekali terpegang tangannya tak akan cepat terlupakan.